Membangun kemampuan bersosialisasi pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk dipupuk sejak mereka berusia dini. Seorang anak yang tidak mampu bersosialisasi akan cenderung tumbuh menjadi sosok yang introvert atau tertutup, suka menyendiri dan menjauh dari lingkungan sekitarnya. Tentunya, kita tidak ingin buah hati kesayangan justru mengisolasi dirinya dari dunia luar karena kurangnya perhatian terhadap hal ini.
Salah satu kunci utama untuk dapat membangun kemampuan bersosialiasi adalah memulainya dengan pengajaran keterampilan sosial yang eksplisit kepada semua siswa di dalam kelas selama proses mengajar dan belajar. Disini tidak hanya diperlukan siswa yang berperan aktif tapi juga para pengajar yang lebih mawas diri, interaktif dan kreatif. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam membangung kemampuan bersosialisasi pada anak usia diri.
Mau Mendengarkan Orang Lain
Hal pertama yang perlu diajarkan kepada anak didik dalam hal membangun keterampilan bersosialisasi adalah mengajak mereka belajar untuk mendengarkan orang lain saat sedang berbicara dihadapannya. Tujuan yang dicapai dalam proses ini adalah bagaimana anak mampu menatap dan memperhatikan orang lain yang sedang berbicara dalam diam, serta berbicara setelah orang lain selesai berbicara. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengajar dapat menciptakan kelas interaktif dengan meminta mereka berkumpul dan mendengarkan temannya bercerita tentang hal lucu atau kehidupan sehari-hari mereka. Lakukan ini secara bergilir, sehingga mereka bisa merasakan berada di posisi pembicara dan posisi pendengar.
Mau Menyapa Orang Lain Lebih Dulu
Hal penting lainnya dalam membangung keterampilan bersosialisasi pada anak adalah, mengajarkan mereka bagaimana membangung hubungan bersama orang lain dengan cara menyapanya lebih dahulu. Terkadang anak akan merasa takut saat bertemu dengan orang lain atau berkenalan dengan teman-teman barunya. Tahap ini diharapkan anak mampu mengucapkan sapaan kepada temannya ataupun dengan gurunya dengan nada suara yang menyenangkan. Untuk mencapai harapan ini, para guru bisa membiasakan mereka untuk saling menyapa satu sama lain setiap pagi sebelum pelajaran dimulai. Selain itu, guru juga bisa mengundang tamu, dan meminta mereka untuk berinteraksi dengannya.
Cara Meminta Bantuan dan Berterima Kasih
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Oleh karena itu, sejak usia dini, anak-anak patut untuk diajari bagaimana cara meminta bantuan kepada orang lain dengan cara yang benar dan sopan, serta mengucapkan terima kasih atas bantuan yang didapatkannya. Dengan memupuk ini sejak usia dini, akan membuat anak menjadi terbiasa mengucapkan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ kepada orang lain. Untuk bisa meraih tujuan ini, Guru harus memberikan panutan dengan mengucapkan kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ kepada anak-anak didiknya setiap kali pelajaran berlangsung. Selain itu, Guru juga bisa menciptakan permainan dimana anak-anak harus bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.
Mau Mengalah dan Berani Meminta Maaf
Mengucapkan kata ‘maaf’ bukanlah hal yang mudah, tapi ini akan lebih terasa mudah dengan berlatih. Terkadang tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun terkadang sering sulit mengontrol emosinya sehingga enggan menggucapkan kata tersebut kepada orang lain. Oleh karena itulah, penting kiranya sifat mau mengalah dan berani mengucapkan kata maaf dipupuk sejak mereka berusia dini. Hal ini tidak hanya membantu mereka saat bersosialisasi dengan orang luar tapi juga dengan anggota keluarga mereka sendiri. Jika terjadi pertengkaran di kalangan anak-anak, maka Guru harus berada di posisi netral. Mendengarkan masalah yang terjadi dan meminta mereka untuk mengakui kesalahan mereka masing-masing dan saling meminta maaf. Berilah reward kepada mereka yang berani mengalah dan meminta maaf dengan pujian, untuk menunjukan bahwa tidak ada salahnya untuk meminta maaf lebih dulu meski mereka tidak melakukan kesalahan.
Hormat Kepada Orang yang lebih Tua
Meskipun anak kendatinya harus menunjukan rasa hormat mereka kepada orang yang lebih tua dari mereka, namun sebagai orang yang lebih dewasa, tidak bisa melakukan hal yang semena-mena kepada anak. Anak-anak akan cenderung meniru apa yang dilakukan orang dewasa, sehingga, untuk bisa mendapatkan tujuan ini, orang tua juga harus memberikan panutan dengan bersikap bahwa anda patut untuk disegani (bukan ditakuti) oleh anak-anak. Biasakan anak untuk mengucapkan salam (Mencium tangan kedua orang tua) sebelum pergi atau pulang sekolah.